Menampilkan 3 dari 3 post
Thru axle alias as yang di sepeda banyak ditemukan di sepeda yang sudah disc brake, thru memiliki diameter yang lebih besar dari qr (quick release), sehingga selain kuat juga semakin stiff. Semisal kamu ingin beli Thru Axle baru untuk frame kamu, berikut hal yang perlu kamu perhatikan, jika tidak ada sample thru axle lama untuk di tiru speknya. Cek Panjang dan Diameter dari Thru Axle Dimulai dari Diameter dan panjang dari thru axle yang digunakan. Diameter dari thru-axle yang tepat, memastikan bisa masuk kedalam lubang dari frame dengan pas, tidak kebesaran dan tidak kekecilan Kita mulai dari sample diatas, Thru Axle dengan size 163.5 M12XP1.5 , oke disini kita fokus panjangnya, terlihat 163.5 atau 163.5MM (satuan milimeter adalah default). Untuk panjangnya diukur dari ujung sekrup dan pertemuan dengan sisi terbesar thru axle jika diatas cek garis merah. Untuk diameter adalah M12 alias 12MM, 12MM ini standar untuk frame roadbike/gravel. Untuk MTB sendiri kadang diameternya lebih besar. Jarak Non Thread TA Sesuai Setelah tahu panjang length TA yang dibutuhkan, pastikan juga panjang untuk sisi yang non theaded, bukan termasuk mur yang ada bergaris biru di gambar diatas. Jika sisi non threaded lebih pendek tapi panjang threaded sesuai, tenang masih aman dan TA masih bisa di pakai. Tapi jika sisi non threaded lebih pajang dari speknya, membuat TA masih bisa kencang terpasang, tapi wheelsetnya tidak bisa terpasang dengan kencang, karena ada space di sisi samping hub dengan frame. Thread Length and Thread Space Setelah mengetahui panjang dari sisi non threadnya, memastikan panjang thread atau sisi yang ada ulirnya juga penting, apa lagi untuk TA yang menggunakan mur / nutt. Threadnya sendiri juga bisa beda-beda untuk jaraknya, mari cek sample TA Standert paling atas, yakni 163.5 M12XP1.5, yang mana kitkita tahun 163.5 adalah panjang, M12 adalah diameter, dan P1.5 ini lah untuk mengetahui space dari thread/ulirnya yaitu 1.5mm. Seringnya Roadbike menggunakan size 1.5mm ini. Jika space ulir tidak cocok dengan frame, ada kemungkinan TA tidak bisa di pasang. Cone Seat / Flat Seat Thru Axle Ujung dari sisi non threaded dengan kepala thru-axle ada 2 jenis, pastikan sesuai dengan frame yang kamu gunakan, ada yang flat seat ada yang cone seat, bentuk dari seat ini menyesuaikan dengan bentuk frame yang kamu gunakan. Thru Axle With Nutt atau Without Nutt Ada beberapa frame yang menggunakan thru-axle tapi tidak dilengkapi thread, dan untuk frame jenis ini biasanya menggunakan extra mur atau nutt, tentu hal ini perlu di perhatikan, agar kami bisa beli sekalian TA yang sesuai dengan speks.
Thru Axle as atau axle yang digunakan di kebanyakan sepeda saat ini yang menggunakan disc brake untuk sistem pengeremannya. Berbeda dengan qr(quick release) yang memiliki desain dengan tonjolah di sebelah sisi sampingnya, kebanyakan tru axle memilki desain samping yang flat bahkan as flat as frame, sehingga paddock yang biassa untuk qr tidak bisa digunakan di thru axle, berikut opsi paddock sepeda untuk thru axle yang bisa kamu gunakan. Paddock Jepit Khusus Thru Axle Memiliki desain yang mirip dengan paddock jepit yang biasa digunakan untuk qr, bedanya ukuran diameter yang lebih besar dan ada tambahan seperti jarum di tengahnya. Karena biasanya thru axle memiliki desain hollow, atau lubang di tengah-tengah merski diameter as lebih besar, tentu agar lebih ringan. Jarum ini akan dimasukan ke lubah di thru axle. Penulis sendiri pernah mencoba paddock jenis ini, dan aman ketika sepeda diam atau memutar crank dengan kecepatan rendah. Ketika simulasi memutar crank dengan cepat dan shifting kadang sepeda sering terlepas dari paddock ini alias kurang kokoh untuk setup-setup rd/fd. Paddock Model Pancing Desain paddock yang di tambahkan pengait untuk kemudian bagian seat stay dan chain stay sepeda disesuakan dengan posisi pengait tersebut. Paddock seperti ini tidak cocok untuk sepeda lipat yang bentuk chain stay dan seat stay berbeda dengan kebanyakan sepeda lain. Opsi paddock ini adalah yang paling kuat dari opsi yang ada di postingan ini, untuk melakukan setting fd/rd sambil di gowes dengan putaran tinggi. Paddock Untuk Full Ban Dari semua opsi paddock di postingan ini, paddock jenis ini yang menurut kami paling simple. Cukup taruh paddock di tempat yang diinginkan, untuk memarkir sepeda cukup memasukan salah satu ban depan atau belakang. Meski bisa terparkir dengan mudah dan cukup aman, posisi sepeda masih bisa bergeser ke kanan atau kekiri semisal ada guncangan, karena kosep paddock ini mirip dengan kamu menyandarkan sepeda ke tembok, hanya saja temboknya ada di 4 sisi, sehingga sepeda tidak akan jatuh. Paddock Untuk Full Band Model Jepit Paddock versi ini adalah penyermpurnaan dari paddock model full ban yang diatas, dengan sistem jepit maka sepeda kamu akan lebih kuat berdiri di paddockl tanpa takut bergerak ke berbagai arah. Untuk beberapa paddock full ban model jepit ini ada beberapa masalah ketika proses pemasangan atau pelepasan, harus di bantu dengan kaki untuk menahan paddock agar tidak bergerak ketika sepeda di pasang dan dilepas. Sisanya aman, sepeda aman tak bergerak, serta frame tak perlu takut lecet seperti ketika menggunakan paddock model pancing. Topeak Bike Stand TW007 OPsi berikutnya datang dari Topeak, yakni sebuah bike stand yang diletakan di crank arm, namun sepertinya jika menggunakan pedal power meter seperti Favero Assioma Duo tidak bisa menggunakan bike stand jenis ini karena tidak muat. Tapi untuk pedal dari shimano, atau merek lain yang bautnya kecil sepertinya aman-aman saja. - yussan
Sesuai dengan namnya quick release tercipta untuk memudahkan pengguna melepas atau memasang roda di sepeda dengan cepat, dan produk ini bertahan sangat lama, hingga akhirnya keluar thru axle yang lebih dahulu keluar di sepeda gunung, tidak seperti quick release (qr), bentuknya seperti skrup dengan diameter lebih besar, tentu ada tujuan kenapa thru axle tercipta. Quick Release Sumber : https://yubabikes.com/cargobikestore/quick-release Diciptakan untuk melepas dan memasang roda dengan cepat, tanpa alat tambahan cukup dengan tangan dan itu bekerja sangat baik sekali hingga saat postingan ini dibuat. Disamping fungsi diatas, beratnya juga sangat ringan, apalagi jika berbahan dasar titanium. Untuk bisa berfungsi sempurna, semua bagian dari quick release (qr) haruslah lengkap, mulai dari 1 passang pegas, 1 pasang ring pengunci, 1 pengait dan 1 pengunci, jika ada satu yang bermasalah maka, qr tidak akan bekerja secara maksimal. Disamping itu karena diameternya yang kecil, qr tidak begitu cocok jika diterapkan untuk sepeda mtb terutama yang sering dipakai untuk aksi menantang seperti dirt jump, downhill dan sebagainya, Thru Axle Sumber gambar : https://feltbicycles.com/products/thru-axle-cx-front-15mm-with-qr?variant=22369878016118 Karena beberapa kelemahan diatas, maka terciptalah thru axle(ta). Diameter porosnya lebih besar sehingga lebih kaku dan kuat untuk kegiatan ekstrim, ditambahkan dengan porosnya langsung terkunci ke bagian frame/fork sepeda. Tentunya untuk menghasilkan hal tersebut, ada satu hal yang membuat ta kalah dengn qr, yakni kecepatan untuk ganti roda. Ada 2 macam TA dipasaran saat ini, yakni yang bisa dilepas dengan tangan (cara kerjanya seperta qa) dan yang membutuhkan alat untuk melepas atau memasangnya (cara kerjanya seperti skrup biasa) KESIMPULAN Dari kedua jenis ponos roda diatas, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. qr yang terkenal ringan dan dinamis, lalu ta yang terkenal kuat dan lebih stiff. Pilih saja sesuai profil berkendara kamu, Disamping itu, bentu frehub dan frameset juga mempengaruhi apakah bisa menggunakan qr atau ta, karena frameset dan hub yang menggunakan qr tidak bisa menggunakan ta ataupun sebaliknya. Sumber Gambar Utama : https://unsplash.com/photos/JaLZ3X8BHc0